10 Profil Atlet Bulutangkis Indonesia
1. Hariyanto Arbi
Hariyanto Arbi (lahir di Kudus, Jawa Tengah, 21 Januari 1972; umur 44 tahun) adalah pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia. Jebolan PB Djarum ini mempunyai julukan Smash 100 Watt dan aktif bermain di era 1990-an, terutama dari tahun 1990 sampai tahun 1996. Setelah pensiun ia menggeluti dunia bisnis peralatan olahraga bulu tangkis Flypower.
Sama seperti Alan Budikusuma, ia pun belajar dari kekalahannya di awal era 1990-an, sekitar 1990-1992, saat ia menjadi bulan-bulanan lawannya saat itu. Berkat kerja keras, ia mampu "lolos dari lubang jarum" dan mendapatkan kehormatannya. Julukan "Smash 100 Watt" ini ia dapatkan dari pertandingannya di Final Piala Thomas 1994 dengan mengalahkan Rashid Sidek, mantan pemain tunggal Malaysia yang sangat ditakuti karena pukulannya yang kencang saat itu. Pada pertandingan yang menjadi tontonan masyarakat itu, saling tukar-menukar "Smash 100 Watt" berlangsung sampai ia menang.
2. Ardy Bernardus Wiranata
Ardy Bernardus Wiranata, sering disebut dengan nama Ardi B.W. (lahir di Jakarta, 10 Februari 1970; umur 46 tahun) adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era tahun 1990-an, juara Indonesia Terbuka 6 kali dan peraih Medali Perak Olimpiade Barcelona 1992. Ia adalah salah satu pebulu tangkis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Ardy meraih Medali Perak di Olimpiade Barcelona 1992 setelah di final kalah dari Alan Budikusuma yang juga pemain Indonesia. Ia merupakan atlet berprestasi hasil binaan SMP N 9
Setelah berhenti sebagai pemain bulu tangkis, Ardy memfokuskan diri menjadi pelatih bulu tangkis.
3. Liem Swie King
Mulai bermain bulu tangkis sejak kecil atas dorongan orangtuanya di kota kelahiran Kudus, Swie King yang lahir 28 Februari 1956 akhirnya masuk ke dalam klub PB Djarum yang banyak melahirkan para pemain nasional.
4. Rudy Hartono Kurniawan
Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 18 Agustus 1949; umur 67 tahun) adalah seorang mantan pemain bulu tangkis Indonesia. Ia pernah memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 1980, dan Kejuaraan All England selama 8 kali pada tahun 1960-an dan 1970-an.
5. Tan Joe Hok
Tan Joe Hok alias Hendra Kartanegara lahir di Bandung, Jawa Barat, 11 Agustus 1937; umur 79 tahun adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era tahun 1960-an. Ia adalah putra Indonesia pertama yang menjuarai All England dan meraih medali emas Asian Games. Selain itu, Ia bersama enam pebulu tangkis Indonesia lainnya merebut Piala Thomas
untuk pertama kalinya. Pada masanya, Tan Joe Hok mempunyai nama besar
sebagai atlet kebanggaan Indonesia karena prestasinya mengharumkan nama
bangsa.
6. Susi Susanti
International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) pada bulan Mei 2004 memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall Of Fame yaitu Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata, dan Liem Swie King.
7. Minarni Sudaryato
Minarni Soedaryanto atau Minarni Sudaryanto lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 10 Mei 1944, adalah seorang pemain bulu tangkis terkenal Indonesia di era tahun 1959 sampai 1975-an. Ia yang menjadi pemain pelatnas sejak berusia 15 tahun, berhasil meraih gelar juara All England, Malaysia Terbuka, AS Terbuka, Kanada Terbuka, Asian Games, dan Piala Uber.
Pada All England 1968, PB PBSI yang mengirimkan Rudy Hartono, Ang Tjin Siang, Minarni Soedaryanto, dan Retno Kustiyah berhasil mencatatkan prestasi yang gemilang. Rudi Hartono meraih juara, Muljadi meraih medali perunggu, Minarni meraih medali perak tunggal putri, dan ganda Minarni/ Retno Koestijah meraih juara. Minarni menjadi pemain bulu tangkis putri Indonesia pertama yang bisa mencapai babak final kejuaraan All England.
8. Verawaty Wiharjo
Verawaty Wiharjo (lahir di Jakarta, 1 Oktober 1957; umur 59 tahun) adalah pemain bulu tangkis terkenal Indonesia era tahun 1980an. Ia berhasil meraih banyak gelar juara baik di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Pemain-pemain yang pernah berpasangan dengannya adalah Imelda Wigoena, Ivanna Lie, Yanti Kusmiati, Bobby Ertanto, dan Eddy Hartono.
Verawaty Wiharjo kemudian dikenal dengan nama Verawaty Fajrin setelah memeluk agama Islam pada bulan April 1979. Nama Fajrin di belakang namanya diambil dari nama suaminya, Fajrin Biduin Aham.
9. Taufik Hidayat
Taufik Hidayat (lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1981; umur 35 tahun) adalah mantan pemain bulu tangkis tunggal putra untuk Indonesia. Awalnya ia bermain di klub SGS Elektrik Bandung. Putra pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini adalah peraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final. Pada 21 Agustus 2005, dia menjadi juara dunia dengan mengalahkan pemain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final, sehingga menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade secara berturut-turut. Selain itu, ia juga memegang gelar juara tunggal putra Asian Games 2002 di Busan dan 2006 di Doha.
10. Alan Budikusuma
Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang lahir di Surabaya, Jawa Timur, 29 Maret 1968; umur 48 tahun adalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia yang meraih medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari dunia bulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta 1996. Alan menikah dengan Susi Susanti, yang juga memenangkan medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona. Alan Budi Kusuma adalah atlet yang bisa belajar dari kekalahan. Contohnya tahun 1991 Alan Budi Kusuma kalah dari Ardy B. Wiranata di All England. Tetapi pada tahun 1992 Alan Budi kusuma mengalahkan Ardy B. Wiranata di Olimpiade Barcelona. Contoh lain pada tahun 1996 Alan Kalah dari Poul Erick H.L di Olimpiade Atlanta tetapi pada tahun yang sama Alan Budi kusuma mengalahkan Poul Erik di Indonesia Open.
sumber :
https://id.wikipedia.org/
Minarni Soedaryanto atau Minarni Sudaryanto lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 10 Mei 1944, adalah seorang pemain bulu tangkis terkenal Indonesia di era tahun 1959 sampai 1975-an. Ia yang menjadi pemain pelatnas sejak berusia 15 tahun, berhasil meraih gelar juara All England, Malaysia Terbuka, AS Terbuka, Kanada Terbuka, Asian Games, dan Piala Uber.
Pada All England 1968, PB PBSI yang mengirimkan Rudy Hartono, Ang Tjin Siang, Minarni Soedaryanto, dan Retno Kustiyah berhasil mencatatkan prestasi yang gemilang. Rudi Hartono meraih juara, Muljadi meraih medali perunggu, Minarni meraih medali perak tunggal putri, dan ganda Minarni/ Retno Koestijah meraih juara. Minarni menjadi pemain bulu tangkis putri Indonesia pertama yang bisa mencapai babak final kejuaraan All England.
8. Verawaty Wiharjo
Verawaty Wiharjo (lahir di Jakarta, 1 Oktober 1957; umur 59 tahun) adalah pemain bulu tangkis terkenal Indonesia era tahun 1980an. Ia berhasil meraih banyak gelar juara baik di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Pemain-pemain yang pernah berpasangan dengannya adalah Imelda Wigoena, Ivanna Lie, Yanti Kusmiati, Bobby Ertanto, dan Eddy Hartono.
Verawaty Wiharjo kemudian dikenal dengan nama Verawaty Fajrin setelah memeluk agama Islam pada bulan April 1979. Nama Fajrin di belakang namanya diambil dari nama suaminya, Fajrin Biduin Aham.
9. Taufik Hidayat
Taufik Hidayat (lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1981; umur 35 tahun) adalah mantan pemain bulu tangkis tunggal putra untuk Indonesia. Awalnya ia bermain di klub SGS Elektrik Bandung. Putra pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini adalah peraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final. Pada 21 Agustus 2005, dia menjadi juara dunia dengan mengalahkan pemain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final, sehingga menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade secara berturut-turut. Selain itu, ia juga memegang gelar juara tunggal putra Asian Games 2002 di Busan dan 2006 di Doha.
10. Alan Budikusuma
Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang lahir di Surabaya, Jawa Timur, 29 Maret 1968; umur 48 tahun adalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia yang meraih medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari dunia bulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta 1996. Alan menikah dengan Susi Susanti, yang juga memenangkan medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona. Alan Budi Kusuma adalah atlet yang bisa belajar dari kekalahan. Contohnya tahun 1991 Alan Budi Kusuma kalah dari Ardy B. Wiranata di All England. Tetapi pada tahun 1992 Alan Budi kusuma mengalahkan Ardy B. Wiranata di Olimpiade Barcelona. Contoh lain pada tahun 1996 Alan Kalah dari Poul Erick H.L di Olimpiade Atlanta tetapi pada tahun yang sama Alan Budi kusuma mengalahkan Poul Erik di Indonesia Open.
sumber :
https://id.wikipedia.org/
0 komentar:
Posting Komentar